Senin, 01 Desember 2014

Goldman Sachs' 2015 global equity views and themes

6) For Asia Tim Moe and team expect single-digit earnings growth for both 2015 and 2016 and, with little room for valuation expansion, forecast the Asia pacific ex Japan (MXAPJ) to reach 520 over 12 months, a price return of 9%. However they see quite wide dispersion across the markets with their favourites being Indonesia (raised to overweight) and Taiwan, China, India (staying as overweight). An additional attraction for Asia is its exposure, in parts, to a stronger US economy and lower FX risks than for Japan and Europe. Meanwhile under the hood there are some exciting opportunities that include beneficiaries of reform, mainly in China and India, the growth of the internet in India, Taiwan (the Internet of things theme) and mega caps in Korea.
...
10) Amongst the key risks politics features more highly than generally in the past. Geopolitical tensions could spill over into willingness to take risk. Europe has important elections next year in the UK, Greece, Spain and Italy. In Asia too there are important regional elections in 2015/16 while reform efforts will impact China, India and Indonesia. There are, of course, downside risks to growth too, but on balance we see these risks more skewed to the upside relative to what equity markets have priced. Another important upside risk along this dimension is the possible boost from lower energy prices (we forecast US$84/bbl average for Brent in 2015). Of course this boost is likely to be greatest for the US but should not be dismissed for other countries too.

Minggu, 16 November 2014

Trillioners Club


Berdasarkan data pada CIA world factbook (https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/fields/2001.html#br) ada 16 negara dengan GDP lebih dari 1 trilliun USD (kira2 12 kuadrilliun RP).

Indonesia berada pada peringkat 2 terbawah, di atas Turki.

Menarik dicermati indikator lain.

1. GDP per kapita (PPP) Indonesia paling rendah kedua setelah India. Artinya, misalkan GDP per kapita (PPP) Indonesia bisa meningkat ke level Turki, Meksiko (15.000an), di atas Brazil, China, sedikit di bawah Rusia, total GDP (3,9 trilliun USD) bisa melampaui Jerman. Indonesia dengan mudah bisa berada di peringkat 5 besar GDP global. Tepat di bawah Amerika Serikat, China, India dan Jepang.

2. Proporsi sektor services terhadap GDP keseluruhan Indonesia paling kecil. Sebaliknya proporsi sektor industry justru paling besar. Proporsi sektor pertanian sangat besar, terbesar kedua setelah India. Artinya Indonesia masih punya potensi pengembngan di sektor service yang cukup luas.

Sektor pariwisat barangkali?




Apakah suatu kebetulan bahwa negara dengan penghasilan besar juga merupakan negara dengan wisatawan terbanyak?


Dalam lingkup Asia
















Thailand, Malaysia dan Hongkong ga ada apa2nya dibanding Indonesia, tapi mereka dikunjungi 3 kali lipat wisatawan lebih banyak! Why?

Apakah karena Indonesia ada FPInya? So what? FPI cuma berkeliaran di sekitar Jakarta, di mana mereka gampang tampil & diliput. Indonesia masih punya banyak destinasi unggulan lain seperti Yogyakarta, Bali, Solo, Toraja, Pontianak, Manado, Lombok, Raja Ampat, Bromo dsb dsb

Sabtu, 08 November 2014

NIKKEI 225 VS IHSG

Menjelang akhir 2013, USD menguat drastis terhadap JPY (naik hampir 50%)

Dengan kata lain :
JPY melemah drastis terhadap USD

















Pada saat yang sama indeks NIKKEI 225 juga menguat secara drastis (naik hampir 100%)


















Artinya dari nilai dollarnya indeks N225 sebetulnya melemah sekira 25%
80/9000 = 0.00889
115/17000 = 0.0067

Menjelang akhir 2011, IDR juga melemah drastis terhadap USD (juga hampir 50%)

















Tapi IHSG hanya naik kira2 25%


















FAIR?

KAMPRET!

Senin, 20 Oktober 2014

IHSG 16 tahun : 1998-2014

Jika kita lihat chart IHSG 1997-2014, sekilas tampak kenaikan dari level 700an ke 5200an.



Namun hendaknya kita ingat, bahwa pada waktu krismon 1997-1998 nilai rupiah jatuh dari 2.500an ke 15.000an sebelum kembali stabil di level 9.000-10.000 (rata2) sesekali tembus 11.000-12.000.



Jika kita ambil rata2 dari 2.500 ke 10.000 ada kelipatan 4 kali, sehingga jika sebelum krismon JCI di level 700an, maka sampai dengan level 2.800an sebenarnya JCI belum bergerak kemana2 ! Level ini persis tercapai sebelum krisis finansial Amerika 2008, dan baru dilampaui pada 2010.

Jadi selama 12 tahun itu dalam nilai dollar JCI tidak kemana2! Padahal penjualan dan pendapatan perusahaan tentu saja meningkat, in terms unit produk.

Lalu tercapai nilai tertinggi baru pada level 5200 pada tahun 2013. Atau 85% lebih tinggi daripada 2800. Seolah-olah 85% ini tercapai dalam waktu 5 tahun, atau 16.73% per tahun. Suatu tingkat pengembalian yang cukup gurih!

Namun sebetulnya 85% ini tercapai dalam waktu 17 tahun! Artinya tingkat pengembalian rata-rata hanya 3.94% pertahun. Saya yakin banyak produk deposito dalam kurun waktu ini punya tingkat pengembalian yang jauh lebih baik.

Apalagi jika kita bandingkan dengan harga emas. Kenapa harga emas? Konon harga emas adalah nilai paling stabil di dunia. Jika pada jaman nabi Muhammad harga seekor sapi sama dengan emas dengan berat & kadar tertentu, begitu juga harga sapi pada hari ini.


Harga emas sebelum tahun 1997-1998 ada di level 400an, sempat menyentuh level 1800an di tahun 2011, dan turun kembali ke level 1200an belakangan ini. Taruhlah jadi 1200 artinya 3 kali lipat dalam nilai dollar.

Maka sebetulnya sampai level 700x4x3 atau 8400an, IHSG belum beranjak dari level pra-krismon 1997-1998 ! Maka sebetulnya jika besok pagi IHSG naik ke 8400an, maka kita masih belum bergerak selama 16 tahun !

Jumat, 18 April 2014

IDX4 vs Individual Stocks

If you happened to buy any of these individual stocks at their highest, you might not re-gain that level yet. But if you buy the components of IDX4 equally, it might performs better.





Senin, 07 April 2014

Bear Peeks Again?

S & P 500
Lowest in 6 weeks. Double LL & LH.
Negative YTD (since 2014).





NASDAQ 100
Triple LL & HL. Almost lowest in 5 months.












Sabtu, 08 Februari 2014

Kilas Balik Januari 2008

Snapshot beberapa saat sebelum IHSG terjun bebas dalam salah satu koreksi yang dalam :





Penutupan terakhir kemarin :


Jadwal Meeting The Fed 2014

2014 FOMC Meetings :

January 28-29
March 18-19*
April 29-30
June 17-18*
July 29-30
September 16-17*
October 28-29
December 16-17*

* Meeting associated with a Summary of Economic Projections and a press conference by the Chairman.

IHSG Minggu ke-6 tahun 2014

Dinamika minggu ini :
















Dampak 'tapering' ?














Giliran Citi Menetapkan batas (support level) 1,700 pada indeks S&P 500

















Setelah Bank of America yang memasang target (support level) pada 1750, giliran Citi Menetapkan batas (support level) 1,700 pada indeks S&P 500

http://www.zerohedge.com/news/2014-02-07/why-citi-worried-about-1700-level-sp


Senin, 03 Februari 2014

Apakah ini hari yang kita tunggu2?

BofA Technician Watching 1750 S&P Support: "Below Here Is Trouble"
(http://www.zerohedge.com/news/2014-01-31/bofa-technician-watching-1750-sp-support-below-here-trouble)















Today's


A Real Champion

















ASII mencapai puncaknya menjelang awal tahun 2000 di posisi 375 (adjusted to current value).
Pada posisinya hari ini di level 6000an, berarti telah berlipat 16x dalam nilai rupiah. Mengalahkan depresiasi IDR terhadap harga emas (3x lipat melampaui kenaikan harga emas). Harga emas tahun 2000 sekitar IDR 60.000/gr, setelah tahun 2009 di atas 300.000/gr.

IHSG All-time High? Apa Iya?

Bagaimana keterkaitan antara bursa Amerika Serikat (indeks S&P 500) dengan bursa Indonesia (IHSG) ?


Yahoo Finance hanya mencatat data IHSG sejak 1997. Tidak ada data sebelum itu.
Pada waktu bursa RI downtrend tahun 1997-1998 (krismon), bursa AS cuma terkoreksi sedikit.
Pada waktu bursa AS downtrend (pecah bubble saham teknologi informasi) tahun 2000-2001, IHSG ikut downtrend.
Pada waktu bursa AS downtrend (pecah bubble kredit perumahan) tahun 2008, IHSG lagi-lagi ikut downtrend.
Pada waktu bursa AS melemah sedikit pada akhir QE1 dan QE2, IHSG tidak ikut terpengaruh.

Kabar baiknya : bursa RI lebih cepat pulih dibandingkan bursa AS.
Menjelang tahun 2005 IHSG sudah kembali ke posisi sebelum downtrend 2000. S&P 500 masih jauh dari posisi semula.
Sekitar tahun 2010 IHSG sudah kembali ke posisi sebelum downtrend 2008. S&P 500 masih jauh dari posisi semula.

APA IYA?
Sebelum krismon 1997-1998 IHSG mencapai puncaknya sekitar 700. Pada saat itu USD 1 setara kira2 IDR 2500. Jika menjelang 2005 kurs USD 1 setara kira2 IDR 9500, maka sesungguhnya IHSG baru kembali ke nilai puncak sebelumnya jika mencapai level 2600-2700 yang baru tercapai menjelang akhir tahun 2007! Atau bahkan sebetulnya hingga .... IHSG tidak pernah tembus all-time high (dalam value) tahun 1997 sebelumnya, karena tepat pada akhir 2007 kurs USD 1 naik menjadi kira2 IDR 11.000! Sehingga level IHSG yang harus ditembus adalah sekitar 3100-3200.

Kondisi ini tampaknya juga wajar (selaras) dengan kondisi bursa AS yang hampir mencapai all-time high tahun 2000 sebelum kembali jatuh pada tahun 2008.



Bagi saya, ujung2nya investasi bertujuan untuk konsumsi di kemudian hari juga. Saya berharap uang yang saya sisihkan hari ini untuk investasi misalnya cukup untuk membeli 1 kg beras, tentunya kita berharap bahwa di kemudian hari kita bisa memetik hasilnya yang cukup untuk membeli lebih dari 1 kg beras dengan kualitas yang setara.

Pada tahun 1997 IHSG mencapai puncaknya di level 740. Pada saat yang sama harga beras kualitas medium kira2 Rp 1.000,-/kg. Saat ini harga beras dengan kualitas yang kira2 setara sekitar Rp 8.000,-/kg. Maka seyogyanya IHSG baru impas di angka 5.900. All-time high ada di atas level tersebut. Apalagi jika kita berharap investasi kita tumbuh melampaui pertumbuhan ekonomi nasional (rata-rata 6-7% per tahun). Taruhlah minimal 10% per tahun. 

Maka sewajarnya setelah lewat 16 tahun, investasi kita berlipat 4.6x nilai awalnya. Singkat kata investasi saham di bursa efek Indonesia baru AGAK MENARIK jika IHSG saat ini ada di level 27.000. Dengan hasil di bawah angka tersebut, investasi kita tetap berada di bayang-bayangi inflasi NYATA (bukan hasil kutak katik birokrat ABS).

Atau jika kita menggunakan benchmark harga emas (sebagai patokan bebas inflasi) tahun 1997 ada di kisaran IDR 26.000-27.000/gram.  Sedangkan hari ini sebagaimana kita ketahui harga emas ada di atas Rp 400.000,-/gram, malah pernah mencapai Rp 500.000,-/gram. Maka IHSG baru bisa dikatakan menembus all-time high pada level 11.000-14.000. kita katakan menarik (dengan asumsi pertumbuhan 10% pertahun) jika saat ini ada di level 52.000-65.000.  

Kalo begitu kenapa kita tetap memilih berinvestasi di instrumen saham? Karena dengan fleksibilitas keluar masuk buy low sell high, instrumen saham tetap punya potensi gain yang paling baik daripada fixed income (deposito, obligasi, dll). Potensi high return ini tentunya high risk juga.

Anda punya pendapat lain?

Sabtu, 01 Februari 2014

Apakah Tapering Berdampak Buruk Terhadap IHSG?

Chart-talk :



Tapering? Siapa takut?

Pengumuman pertama (Dec 18, 2014) : Tapering akan dimulai pada Januari 2014
Pengumuman kedua (Jan 29, 2014) : Tapering akan dilanjutkan pada Februari 2014


ASII

Weekly




Daily



IHSG Week 5 - 2014



Belum ada sinyal positif pada penampakan mingguan

Support : 4.109,31
Resistance : 4.510,22

















Pada chart harian tampak ada perbaikan

Support : 4.286,44
Resistance : 4.510,22